Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com-Festival Colo Sagu dalam rangka Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke 77, diselenggarakan Polres Jayapura bersama pemuda serta didukung Pemerintah Daerah dan beberapa sponsor yang berlangsung selama 3 hari sejak tanggal 26 hingga 28 Juni 2023 mendapat apresiasi dari UMKM Mama mama Papua.
Salah satu kelompok UMKM Klup Numbai, Sifara Novita Sorontouw mengapresiasi apa yang dilakukan Polres Jayapura dalam membangkitkan Pangan Lokal Sagu. Ada beberapa olahan sagu yang di jual di festival ulat sagu oleh klub numbai seperti, martabak sagu, biskuit sagu, bolu sagu, kerupuk sagu, keripik sagu dan stik sagu.
Novita Sorontouw, menyatakan di hari biasa penghasilannya dari olahan sagu yang di jual sekitar 200 ribu /harinya, tetapi dengan adanya fistival colo sagu yang di lakukan selama 3 hari, setiap harinya bisa mencapai 1 juta bahkan lebih.
Dirinya senang karna pengunjung banyak yang datang dan membeli olahan sagu yang mereka jual, serta memberikan motivasi, semangat bagi kami para umkm untuk terus berinovasi, mampu bersaing dalam olahan sagu, bukan hanya di kabupaten jayapura, tetapi olahan sagu kami bisa di kenal sampai luar papua, jelasnya.
Novita berharap, kegiatan seperti ini terus di lakukan rutin, agar kami yang berjualan dari olahan sagu bisa meningkatkan perekonomian, dan kami bisa tetap mempertahankan pangan lokal sagu, pungkasnya.
Sementara itu mama Frida Ohe yang menjual khusus olahan sagu sinole, dan sagu bakar pisang. Selama ini sinole dan sagu bakar pisang yang di jual dalam sehari bisa laku 3-5 sagu sinole, dimana setiap sagu sinole di jual 20 ribu.
Dirinya juga menjual sagu sinole secara online, apabila ada yang pesan baru sagu sinole kami buat.
Adanya festival colo sagu yang di lakukan Polres Jayapura selama 3 hari ini, saya sangat senang karena kapolres ajak saya untuk bisa menjual olahan sagu sinole dan sagu bakar pisang.
“Untuk sagu sinole dan sagu bakar pisang di festival colo sagu ini setiap harinya bisa 50 sagu sinole dan sagu bakar pisang habis terjual, dan jujur saya sangat senang, bukan hanya mendapat keuntungan yang besar, tetapi saya juga bisa memperkenalkan olahan sagu bagi banyak masyarakat, yang selama ini sudah banyak yang meninggalkan, bahkan tidak tahu namanya, tetapi mereka bisa menikmatinya secara langsung di festival colo sagu.
Frida menjelaskan bahwa sagu sinole yang di jual, dengan bahan bahan yang baik, agar tidak merubah kualitas dari sagu itu sendiri.
Dia juga berpesan kepada pemuda papua dapat mempertahankan olahan sagu yang orangtua masih lestarikan sampai sekarang ini. Serta anak muda bisa melanjutkan generasi kami untuk bisa mengolah sagu asli dapat di pertahankan,” pungkasnya. (Imel)