Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com – Berkembangnya isu liar tentang kebakaran di Kompleks Perkantoran Bupati Jayapura semakin luas. Menyikapi hal itu, Forum Peduli Kemanusiaan Kabupaten Jayapura mendesak aparat kepolisian Polres, Kapolda Papua dan Polri ungkap pelaku pembakaran disejumlah gedung di kantor bupati jayapura dari bulan Agustus-Okrober 2023.
Percobaan pembakaran sampai pada pembakaran dari data yang diterimanya sebanyak 18 kali dilakukan.
“Dengan asas praduga tak bersalah seharusnya kasus kebakaran ini bisa diungkap, hal itu disampaikan Ketua FPK Manase B.Taime saat jumpa pers di Sentani, Sabtu (18/11/2023).
Manase meminta kepada kepada Kapolres Jayapura segera menyampaikan hasil kebakaran itu kepada publik. “Apalagi kita akan memasuki bulan Desember dan Pemilu pada 2024.
“Kami hanya mau pada bulan Desember dan Pemilu 2024 aman dan damai. Publik tidak mengakitkan kebakaran dengan isu yang menjatuhkan PJ Bupati Triwarno atau ada unsur kesengajaan menjelang pemilu 2024 mendatang,”harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Forum Peduli Kemanusiaan, John Maurits menyampaikan merujuk pada UU Nomor 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka aparat kepolisian wajib memberikan informasi kepada masyarakat terkait penyebab pasti terjadi kebakaran.
Kasus kebakaran sejumlah gedung di kompleks perkantoran bupati jayapura menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Bahkan berbagai padangan negatif menjadi konsumsi masyarakat, mengapa sampai belum terungkap. “Jadi masyarakat sampai saat ini gelisah, tidak ada keterbukaan informasi. Sebelumnya dari berita yang beredar di media, aparat kepolisian telah memeriksa 37 saksi dan juga mengambil cctv namun,”ucapnya.
Ditempat yang sama Tokoh Pemuda Tabi, Aris Kreuta menegaskan apabila dalang dari kebakaran tidak segera diungkap penyebab akan mengganggu kinerja pemerintah daerah.
“Yang kantor dinasnya terbakar, kinerja pegawai paati menurun karena ada yang harus kerja dilokasi sementara dan ada yang kerja dari rumah.
Terlebih lagi, yang terbakar merupakan pusat pelayanan kepada masyarakat, seharusnya menjadi perhatian penting yang harus diseriusi.
Hal senada juga disampaikan Ruslan Akbar mewakili Paguyuban Sulawesi Selatan mempertanyakan pengamanan di Gunung Merah seperti apa sampai kebakaran terjadi sampai 3 kali dalam 3 bulan, Sekelas kantor pemerintah pengamanannya harus ketat, kenyataannya sampai bisa terbakar 3 kali.
“Jika pelakunya sudah diketahui tolong sampaikan kepada publik agar tidak menjadi bola liar yang tidak ada ujungnya,”pungkasnya. (Imel)