banner 728x90

banner 728x90

banner 728x90

banner 728x90

Promosi Destinasi Wisata, Disbudpar Gelar Pentas Budaya dan UMKM Lokal, Bupati Yunus Wonda Beri Apresiasi

Suasana pembinaan kesenian dan kebudayaan melalui Pentas Budaya Tradisional dan Pameran UMKM Lokal yang digelar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) melakukan di Kawasan Wisata Pantai Amai, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 04/10/2025. Foto: Pesona Papua

DEPAPRE, Jelajahpapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) melakukan pembinaan kesenian dan kebudayaan melalui Pentas Budaya Tradisional dan Pameran UMKM Lokal di Kawasan Wisata Pantai Amai, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 04/10/2025.

Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., usai membuka pentas budaya tradisional dan pameran UMKM lokal di Lokasi Wisata Pantai Amai, mengatakan ajang bertajuk mari berbicara tentang “Budaya Bahari Pesisir Tanah Merah” tersebut, merupakan langkah penting mempromosikan sektor pariwisata agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Jika kami berbicara pariwisata dan kekayaan laut itu berada di wilayah pesisir Tanah Merah yang meliputi wilayah Tablanusu, Tablasupa, dan Depapre,” kata Bupati Jayapura Yunus Wonda didampingi Wakil Bupati Jayapura Haris Richard S. Yocku, S.H. saat di wawancara.

Menurut Bupati Yunus Wonda, Pantai Amai akan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata yang menjadi lokasi festival budaya selain Pantai Khalkote yang menjadi lokasi Festival Danau Sentani.

Ia juga mengapresiasi kegiatan yang sangat baik ini, kedepan Disbudpar dapat berinovasi dalam melakukan kegiatan agar masyarakat luas semakin mengenal wisata di kabupaten jayapura.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Fredrik Modouw mengatakan diselenggarakan, Budaya Bahari Pesisir Tanah Merah, sebagai upaya melestarikan budaya lokal yang di kelola oleh UMKM, seperti kuliner makanan lokal, aksesoris dari kekayaan alam yang ada. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlangsung tetapi budaya tidak boleh dilupakan,” terangnya.

Menariknya, dalam ajang tersebut pihaknya juga menggandeng Kementerian Hukum dalam rangka memberikan materi terkait hak kekayaan intelektual bagi setiap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jayapura. Lalu ada juga pemateri dari setiap kampung seperti Tablanusa, Tablasupa, Wambena, Yepase dan Doromena terkait kebudayaan.

Fredrik Modouw mengatakan pentas budaya tradisional dan pameran UMKM melibatkan pelaku usaha di Kampung Amai dan delapan sanggar yang berasal dari kampung kampung yang ada di tanah merah.

Tidak hanya itu, Disbudpar juga akan melakukan kegiatan yang sama yang akan diselenggarakan di wilayah Grime Nawa tepatnya di kampung berap, kali biru.  (At)