Portal Berita Terkini Seputar Papua dan Nasional. Berita terbaru seputar Berita Nasional, Pemerintah Daerah, Dewan, Olahraga, Politik, Hukum dll
RedaksiIndeks
banner 728x90 banner 728x90
Berita  

Pasca Pencoblosan Pilkada Tak Nyaman, Tokoh Adat: Jangan Berlebihan Mobilisasi Massa

Sekretaris Umum Dewan Adat Suku (DAS) Sentani Eliab Ongge didampingi Ketua Umum Dewan Adat Suku (DAS) Wilayah Tabi Daniel Toto dan Ondofolo Kampung Atamali Septinus Ibo ketika memberikan keterangan pers di Sentani, Kamis, 5/12/2024.

banner 120x600
banner 468x60

Kabupaten Jayapura, Jelajahppaua.com – Ada ketidaknyamanan yang di rasakan masyarakat menyikapi situasi pasca pencoblosan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kabupaten Jayapura, Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Adat Suku (DAS) Sentani, Eliab Ongge, S.IP., M.Si., mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura khususnya para pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jayapura, dapat menjaga situasi yang aman dan kondusif pasca pelaksanaan pemungutan suara (pencoblosan) Pilkada Serentak 2024, di Sentani, Kamis 05/12/2024.

Eliab Ongge menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di kabupaten Jayapura terlebih setelah proses pencoblosan yang baru saja berlangsung tahapan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU Kabupaten Jayapura.

banner 325x300

“Selaku tokoh adat di Kabupaten Jayapura yang menaungi masuarakat menyikapi ketidaknyamanan yang dirasakan,” tegasnya.

Pilkada yang telah berlangsung itu sudah berjalan dengan baik, tetapi masuk di tahapan penghitungan suara ini banyak hal-hal yang bisa dikatakan tidak menjamin situasi keamanan di daerah ini, baik itu kepada masyarakat maupun pihak penyelenggara pemilu seperti PPD, KPPS dan KPU.

Ia meminta kepada semua masyarakat yang ada tidak menggangu kenyamanan penyelenggara saat bekerja. Mereka harus bekerja dengan baik tanpa adanya ancaman dari siapapun dan pihak manapun hingga menetapkan hasilnya secara maksimal dari tahapan penghitungan suara para pasangan calon.

” Yang kami lihat ada kelompok-kelompok dari pendukung salah satu Paslon yang jalan dengan memobilisasi massa dan menggunakan busana perang. Dengan menggunakan sejumlah kendaraan roda empat (truk) secara mobile (keliling) ke beberapa titik yang membuat masyarakat tidak nyaman.

“Seperti yang terjadi di Distrik Sentani Timur beberapa hari lalu itu ada datang kendaraan truk dengan mengangkut kelompok massa yang menggunakan busana perang yang menyambangi lokasi penghitungan suara di daerah tersebut,” terangnya

Eliab menegaskan kepada seluruh masyarakat yang tinggal di kabupaten Jayapura mampu menjaga situasi yang aman dan kondusif. Dan kepada Paslon yang mempunyai massa ke tempat-tempat penghitungan suara di tingkat distrik maupun tingkat kabupaten agar dapat menarik massa nya tersebut.

“Penyelenggara Kabupaten Jayapura sudah biasa melaksanakan pemilihan kepala daerah. Sehingga tidak boleh ada tekanan dari Massa. Kami tidak setuju cara-cara seperti itu apalagi ada ucapan bernada pengancaman, kasar atau postingan di media sosial yang dapat memicu provokasi.

“Kita semua ini sebagai warga negara yang baik telah ikut memilih atau memberikan suara, jangan lagi kita datang dengan tekanan-tekanan yang lain. Memaksakan kehendak, yakni kandidat kami harus menang dan memperoleh suara terbanyak, itukan cara-cara yang kurang baik,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ondofolo Kampung Atamali Bapak Septhinus Ibo menyatakan penyelenggara Pilkada punya aturan yang jelas dan kita harus menghormati itu.

“Tidak perlu berlebihan untuk mengerahkan mobilisasi massa dan tolong hargai kami sebagai tokoh adat, masyarakat asli Kabupaten Jayapura,” tegasnya.

Apabila ada hal hal yang yang tidak sesuai prosedur, jangan takut ada pihak pihak yang mengawasinya dan itu harus dihormati.

Septhinus Ibo berharap kepada penyelenggara pemilu, TNI/Polri untuk tegas karena negara memberikan perlindungan.**

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *