Portal Berita Terkini Seputar Papua dan Nasional. Berita terbaru seputar Berita Nasional, Pemerintah Daerah, Dewan, Olahraga, Politik, Hukum dll
RedaksiIndeks
banner 728x90 banner 728x90

Akademisi Universitas Airlangga Konsen Dampingi Pemkab Jayapura Susun Tata Kelola Dinkes Dalam Penyusunan Renja 2025

banner 120x600
banner 468x60

Kabupaten Jayapura, Jelajahpapua.com – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi dan finalisasi renka program pendampingan tata kelola Dinas Kesehatan dalam penyusunan rencana kerja 2025. Dengan program kerjasama menggandeng akademisi dari Universitas Airlangga Surabaya di Sentani, Senin 07/10/2024.

Pada kegiatan sosialisasi dan finalisasi renja program pendampingan tata kelola dalam penyusunan rencana kerja 2025 dengan menggandeng akademisi dari Universitas Airlangga Surabaya diikuti dari berbagai unsur terkait, diantaranyz Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura, Dinas Pengendalian Pennduduk dan Keluarga Berencana, Perwakilan tiga listrik (Sentani, Sentani Timur dan Waibu), dan penanggungjawab program serta kepala OPTD Puskesmas Kabupaten Jayapura.

banner 325x300

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang saat di wawancara mengatakan sosialisasi ini merupakan kerja sama antara Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, yang telah berlangsung sekitar empat bulan.

“Jadi Pelaksanaan program yang telah berlangsung sejak Bulan Maret 2024 telah memasuki tahap sosialisasi dan finalisasi melalui sejumlah tahapan,” ujarnya.

Kurang lebih enam bulan ini kita mulai dengan penguatan kapasitas perencanaan Dinas Kesehatan di Makassar, melakukan pelatihan, kemudian workshop, sampai dengan hari ini kita finalisasi.

Tak hanya itu kata Edward mengungkapkan untuk Papua kita ada tiga tiga kabupaten yang bekerjasama dengan Universitas Airlangga, yaitu Kabupaten Keerom Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Sarmi.

Disini Kementerian Kesehatan sangat konsen dengan dokumen perencanaan, karena terkadang bisa saja sumber daya yang ada sudah kuat, tetapi waktu masuk dalam dokumen perencanaan tidak maksimal. Apabila itu terjadi tentu berdampak pada saat penatalaksanaan tidak bisa berjalan dengan baik.

“Diharapkan melalui kegiatan ini kita bisa menghasilkan dokumen rencana kerja Tahun 2025 yang berkualitas,” pungkasnya. (Imel)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *