Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com-Dewan Adat Suku (DAS) Demutru yang terdiri dari 3 Distrik yaitu Distrik Nimboran, Nimbokrang, dan Namblong Sukseskan Festival Danau Sentani yang berlangsung dari tanggal 5-7 Juli 2023, hal itu di sampaikan Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Demutru, Yosep Hembring saat di wawancara, Kamis (06/07/2023) sore.
Kata Yosep Hembring, untuk stand dari Distrik Nimboran menjual banyak kerajinan tangan dari masyarakat Nimboran yang di dukung oleh Distrik dan kampung.
“Banyak Kerajinan tangan yang kami jual salah satunya dari stand Distrik Nimboran seperti, gaun rajut, baju tarian hasil rajutan dari masyarakat asli, minyak kelapa, tepung sagu dengan kualitas terbaik, sagu gula, aksesoris, topi rajut, kerajinan tangan dari daur ulang sampah, noken, cendra mata, patung kulit kayu, garpu kayu, hiasan dinding, kalung, piring rotan dan lainnya, jelasnya.
Tak hanya itu, dari dibukanya FDS, distrik Nimboran, Nimbokrang, dan Distrik Namblong mengisi pada acara FDS berupa tarian,dansa, dari masing-masing Distrik.
Untuk tarian yang di tampilkan dari setiap Distrik berbeda-beda.
“Hari ini, Kamis (06/07/2023) dari Distrik Namblong menampilkan tarian kebesaran yang di tampilkan saat pelantikan Ondoafi, begitu juga dengan Distrik Nimboran dan Nimbokrang.
Saat di tanya terkait dukungan Pemerintah, Yosep mengatakan, pemerintah melalui Distrik dan Kampung dan Adat, sudah memgalokasikan anggaran kepada masyarakat dalam mendukung pengerajin lokal sesuai dengan bagiannya.
Untuk Distrik dan Kampung membantu dukungan dana, penjualan, melalui keluarga, teman, dan media sosial, baik itu di Distrik Nimboran, Nimbokrang, dan Namblong,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, salah satu pengrajin gaun, dan baju rajut, Paulina Wouw menjelaskan stand dari Distrik Nimboran menjual berbagai kerajinan tangan masyarakat setempat.
“Kami sampai bisa seperti ini karena adanya dukungan dari organisasi perempuan yang melibatkan beberapa Distrik, seperti, Distrik Nimboran, Nimbokrang, dan Namblong.
Kami diajari bagaimana membuat noken yang menarik, menganyam, merajut dan lainnya, sehingga ibu ibu yang ada dikampung di berdayakan dan pada FDS ini melalui stand dari Distrik Nimboran kami bisa perkenalkan hasil kerajinan kami.
Untuk harga kata Paulina bervariasi, untuk gaun rajutan asli dari kulit kayu 2-1 juta, gaun rajutan benang 500-300 ribu, kerajianan dari daur ulang sampah dari hatga 800-300 ribu, noken dari harha 100 ribu dan lainnya,”tutupnya.
Di stand Distrik Nimboran, Turut Hadir Kepala Distrik Nimboran Rahmad Marimbun, S.Kom.(Imel)