Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com – Ketua Tim Pemantauan Keuangan Kabupaten Jayapura angkat bicara soal Kepala Kampung Benggwin Progo, yang menjabat dari 2021 tidak pernah melakukan tugas dan fungsinya sebagai kepala kampung dan jarang di tempat, hal tersebut di sampaikan Edison Awaitauw saat di wawancara, Senin (12/06/2023) di Sentani.
Edison menjelaskan selama 2 tahun kepala kampung menjabat tidak pernah ada pembangunan di kampung, sehingga Ondoafi, Tokoh Adat, masyarakat Adat Suku Elseng kampung Benggwin Progo melakukan pertemuan sidang adat ke 2 di Balai Serbaguna Benggwin Progo Sabtu (10/06/2023).
“Ondoafi, Tokoh Adat, masyarakat menyampaikan hasil sidang adat ke-2 itu menghasilan pernyataan sikap terhadap Kepala Kampung Benggwin Progo secepatnya dicopot dari jabatannya sebagai kepala kampung, dengan alasan selama menjabat tidak pernah ada pembangunan, yang ada sekarang ini adalah peninggalan dari kerja kepala kampung yang sebelumnya, jelasnya Edison.
Tidak hanya itu Edison juga minta kepada Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, mengganti kepala DMPK, Kepala Distrik dan Kepala Kampung Benggwin Progo di copot dan dengan bukti bukti yang kami miliki akan melaporkan ke pihak hukum, tegasnya.
“Kok bisa tidak ada pembangunan di kampung, kepala kampung jarang di tempat, tetapi dana kampung terus di cairkan selama 2 tahun. Kita tahu dalam pencairan dan kampung ada mekanisme dan tahapan yang harus di lengkapi, ungkapnya.
Tidak hanya itu, Edison minta kepala DMPK melakukan pemeriksaan di 146 kampung dan kelurahan tentang pembangunan dengan menggunakan dana kampung, pintanya.
Di tempat yang sama Ketua dan Ondoafi Suku Elseng kampung benggwin progo, Markus Waimeni, setelah melakukan tahapan yaitu sidang adat pertama tetapi kepala kampung tidak menggrubris sidang adat tersebut, dan kembali melakukan sidang adat ke-2 dengan pernyataan sikap masyarakat suku elseng kampung benggwin progo di balai serbaguna, Sabtu (10/06/2023) adapaun isi dari pernyataan sikap tersebut,
1. Menolak cara cara/gaya kepemimpinan kepala kampung atas nama Yesaya Nasa, yang selalu tertutup dalam mengelola dana kampung.
2. Menolak lebiasaan saudara Yesaya Nasa yang seringenggadaikan kuota bantuan dana kampung benggwin progo sebagai jaminan untuk meminjam uang kepada koperasi simpan pinjam untuk kepentingan pribadi.
3. Menolak secara tegas Yesaya Nasa dari jabatan kepala kampung benggwin progo, karena memiskinkan masyarakat dengan cara korupsi uang masyrakat kampung untuk kepentingan pribadi dan kelompokknya.
4. Kami menyatakan secara tegas kepada Bupati Jayapura, agar mengangkat karateker kepala kampung untuk mempersiapkan pemilihan ulang kepala kampung di kampung benggwin progo kabupaten Jayapura.
Pernyataan sikap ini kami buat dan kami tandatangani bersama oleh masyarakat benggwin progo.
“Di tambahkan dalam jumpa pers tersebut hadir pendamping kuasa hukum, Edison Awoitauw dan Romy Majuntu.
Pengurus harian masyarakat suku elseng kampung benggwin progo, Markus Waimeni sebagai ketua dan ondoafi suku elseng, Martinus Nahak sekretaris, Enos Waskay Ondoafi Suku Waskay, Sem Adolof Rumansara, Sokrates Waimeni, Atarkus Waskay, Roberth Maryen, Dominggus Imonsana, Manase Waiweni sebagai anggota, pungkasnya. (Imel)