Portal Berita Terkini Seputar Papua dan Nasional. Berita terbaru seputar Berita Nasional, Pemerintah Daerah, Dewan, Olahraga, Politik, Hukum dll
RedaksiIndeks
banner 728x250
1 / 3
2 / 3
3/ 3

TNI  

Makna dari Bakti TNI Angkatan Udara

Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S. Sos.

banner 120x600
banner 468x60

Jayapura, jelajahpapua.com – Peringati Hari Bakti ke-77 TNI AU tahun 2024 Lanud Silas Papare, Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S. Sos, kepada wartawan mengatakan bila melihat sejarah 77 tahun lalu, tepatnya tanggal 29 Juli 1947, telah tercatat dalam tinta emas sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan juga menjadi bagian tersendiri dari sejarah pengabdian TNI Angkatan Udara kepada bangsa dan negara, dimana dilaksanakannya operasi udara pertama yang dilakukan oleh tiga Kadet Udara yaitu Kadet Udara I Suharnoko Harbani, Kadet Udara I Muljono dan Kadet Udara I Sutardjo Sigit yang berhasil menyerang markas kedudukan militer Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa, sebagai serangan udara balasan, akibat serangan udara Belanda tanggal 21 Juli 1947 yang menghancurkan pangkalan udara Indonesia yang berada di Jawa maupun di Sumatera.

Selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB ketika hari masih gelap dan lampu kota masih menyala, operasi penyerangan dimulai dengan menggunakan satu pesawat Guntei dan dua pesawat Cureng yang take off secara berurutan dari Pangkalan Udara Maguwo. Pesawat Guntei dipiloti oleh Kadet Udara | Muljono dengan air gunner Sersan Udara Dulrahman, di susul dua pesawat Cureng yang dipiloti oleh Kadet Udara I Sutardjo Sigit dengan air gunner Sersan Udara Sutardjo untuk menyerang Salatiga dan Kadet Udara I Suharnoko Harbani dengan air gunner Sersan Udara Kaput menyerang Ambarawa.

banner 325x300

Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan Operasi ini merupakan operasi udara pertama AURI sejak berdiri tahun 1946 yang dilakukan dengan menggunakan pesawat peninggalan Jepang yang berhasil diperbaiki.

Namun, kegembiraan itu tidak berlangsung lama, karena pada petang harinya pesawat Dakota VT-CLA yang dipiloti oleh Alexander Noel Contanstine membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia ditembak jatuh oleh pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk milik Belanda secara membabi buta, akibatnya pesawat Dakota VT-CLA terbakar dan jatuh di pematang sawah Desa Ngoto, Bantul, sebelah selatan kota Yogyakarta, serta  tiga perintis Angkatan Udara, yang berada di dalam pesawat tersebut yaitu Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Udara 1 Adi Sumarmo Wirjokusumo gugur dalam Peristiwa itu.

Bangsa Indonesia diliputi suasana duka yang mendalam karena Angkatan Udara kehilangan tokoh-tokoh perintisnya dan untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa bersejarah tersebut, sejak tanggal 29 Juli 1955 diperingati sebagai “Hari Berkabung” AURI, yang kemudian diubah menjadi “Hari Bakti TNI AU” pada tanggal 29 Juli 1962.

Hari Bakti TNI AU yang selalu diperingati, merupakan untuk mengenang dua peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 29 Juli, bukan  hanya diperingati secara seremonial belaka, namun juga dihayati sebagai bukti sumbangsih prajurit TNI Angkatan Udara yang rela berkorban jiwa raga, pantang menyerah dan berani melakukan sesuatu hal yang benar, karena itu dengan semangat kepahlawanan pelopor TNI AU tersebut. (**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *