Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com-SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani selalu gagal mendapat bantua dari Pusat dikarenakan sekolah tersebut tidak memiliki sertifikat tanah yang resmi, hal tersebut di sampaikan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani Richardus Stanislaus Poana saat di wawancara, Senin (24/07/2023) siang.
Richardus mengatakan ada beberapa bantuan yang seharusnya SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani terima, tetapi gagal karena sertifikat tanah sekolah dengan luas sekitar 3 hektar belum mendapat sertifikat resmi atau masih milik hak ulayat.
“Mulai dari tahun 1995 sekolah ini di bangun sampai sekarang belum ada bantuan yang mereka terima.
“Untuk wilayah Papua kata Richardus, sebelum memberikan bantuan yang utama mereka akan melihat sertifikat tanah, sebab mereka tahu di Papua persialan tanah itu sering bermasalah terlebih di lembaga pendidikan.
Dirinya menjelaskan selama 3 tahun menjadi kepala sekolah tidak pernah mendapat bantuan baik dari pusat maupun Pemkab, jelasnya.
“Kita sudah pernah menghadap Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Jayapura dalam melakukan pembayaran tanah, tetapi tidak bisa bayar, karena tidak dapat ijin dari pemilik tanah untuk lakukan pengukuran.
Terkait situasi sekarang dimana ada beberapa sekolah yang di palang karena persoalan tanah, Richardus memastikan pemalangan sekolah tidak terjadi di SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani, karena pihak sekolah dengan pemilik hak ulayat memiliki hubungan baik, pungkasnya. (Imel)