Portal Berita Terkini Seputar Papua dan Nasional. Berita terbaru seputar Berita Nasional, Pemerintah Daerah, Dewan, Olahraga, Politik, Hukum dll
RedaksiIndeks
banner 728x250
1 / 3
2 / 3
3/ 3

Demi Keselamatan Anak Didik dan Guru Dari Longsor dan Batu Besar, Setiap Hujan Harus Kosongkan Ruang Belajar

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani, Richardus Stanislaus Poana Saat Menunjukkan Longsoran dan Beberapa Batu Ukuran Besar.

banner 120x600
banner 468x60

Kabupaten Jayapura.com, jelajahpapua.com – Beberapa ruang kelas Sekolah SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani terkena longsoran dari atas gunung berupa material tanah bercampur bongkahan batu berukuran besar yang merusak fasilitas ruang kelas dalam mendukung proses belajar mengajar, hal itu di sampaikan kepala sekolah SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani dan Rekayasa Sentani Richardus Stanislaus Poana saat di wawancara, Senin, (24/07/2023) siang.

Richardus mengatakan, sebagai pimpinan sekolah merasa prihatin dengan situasi dan kondisi seperti ini.
“Sudah dilakukan upaya oleh para kepala sekolah sebelumnya, serta sudah melalukan komunikasih dan koordinasi baik ke Dinas Pendidikan maupun ke instansi teknis terkait dan juga ke DPR itu sudah ditempuh. Kenyataannya sampai sekarang belum ada realisasi sama sekali.
“Sekolah lebih memikirkan keselamatan anak-anak didik kami terutama saat turunnya hujan deras.

banner 325x300

Saat hujan deras, ruangan yang ada dibagian belakang sekolah wajib kami kosongkan dan tidak boleh ada kegiatan proses belajar mengajar di pinggiran gunung yang berada di belakang sekolah, dikarenakan  takut longsoran dari atas gunung,”jelasnya.

SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani kata Richardus merupakan satu-satunya SMK  pusat unggulan di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Sehingga drinya berharap adanya perhatian dan juga tindakan dari pemerintah daerah untuk menyikapi hal ini.
“Rusak parahnya tiga bangunan ruangan diantaranya, bengkel jurusan bangunan, listrik dan las.

Selama menjabat sebagai Kepala Sekolah selama 3 tahun, sumber bebatuan itu berasal dari gunung yang berada di belakang sekolah tersebut.
“Kalau terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, saya pasti melakukan patroli di setiap ruang kelas yang berada di pinggiran gunung itu, untuk memastikan tidak ada siswa dan guru yang masih melakukan aktifitas di ruang kelas,” paparnya.

Ia juga menyebutkan, kondisi ini sangat menggangu proses belajar mengajar yang berpengaruh pada kualitas belajar anak. “Dirinya mengakui, pihak sekolah  selalu was-was dan juga waspada agar tidak ada korban jiwa saat terjadinya longsoran batu besar turun dari atas gunung.
“Setiap hujan terjadi air tetap masuk, sehingga kami harus membersihkan dengan waktu sekitar 2 minggu otomatis proses belajar mengajar terganggu. Kami hanya ingin mensapatkan rasa aman dan nyaman saat belajar, meski hujan deeas turun,” pungkas.

Sementara itu PJ.Bupati Jayapura Triwarno Purnomo saat di konfirmasi mengatakan untuk pendidikan sarana dan prasarana harus di bangun dengan baik
“Jadi bila belu ada pagar harus di pagar, terlebih posisi gedung sekolah SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani berada tepat di dinding gunung yang curam, sehingga kita perlu dilakukan rehabilitasi.

Untuk target pengerjaan membuat pagar dan lainnya, PJ Triwarno menjelaskan, apalabila di anggaran perubahan tidak memungkinkan berarti akan masuk pada anggaran induk, yang jelas sekolah itu harus di perhatikan untuk keamanannya,” tutupnya. (Imel)

banner 325x300