Portal Berita Terkini Seputar Papua dan Nasional. Berita terbaru seputar Berita Nasional, Pemerintah Daerah, Dewan, Olahraga, Politik, Hukum dll
RedaksiIndeks
banner 728x250
1 / 3
2 / 3
3/ 3

Berita  

Bangun Puskesmas Dilahan Sengketa, Pemilik Tanah Minta PJ Bupati Dengar Teriak Kami

Foto: Pemilik Tanah Yusak Pangkali, Tokoh Adat Hendrik Felle, Ondofolo Yohosua Pangkali, Nelvis M Ibo, aktifis dan politisi, saat memberikan keterangan tanah Roteria kemiri milik suku Pangkali.

banner 120x600
banner 468x60

Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com – 10 keturunan dari suku Pangkali tidak pernah menjual tanah adat yang sekarang di bangun Puskesmas Sentani. Berdasarkan catatan sejarah bahwa suku Hikoyabi hanya sebagai hak pakai, bukan untuk milik. Jadi tidak ada hak memiliki disitu, hak untuk pakai saja, sebab hak ulayat itu adalah hak dari turun temurun, hal tersebut di sampaikan Pemilik Tanah Roteria Yusak Pangkali saat di wawancara di Sentani.

Awalnya ada isu bahwa puskesmas sentani dipindahkan ke Kemiri di tanah milik masyarakat adat Yahim, tanah Roteria. Sebelum pembangunan itu berjalan, masyarakat yahim dan Yobe sudah mengajukan surat, bahwa tanah tersebut, adalah milik keluarga Pangkali, atau milik pribadi bapak Yusak Pangkali. Adik dari Ondofolo  Yosua Pangkali. Ondofolo besar Yahim-Yobe, bukan Hikoyabi, jelasnya.

banner 325x300

Di tempat yang sama, Nelvis M Ibo, sebagai aktifis, politisi dan pemuda sentani mengatakan ada beberapa hal yang harus di ketahui terkait tanah kemiri.
Pertama, tanah di seluruh wilayah kemiri adalah Tanah Yahim-Yobe dan orang dari suku sentani tahu sesuai dengan sejarahnya.

Kedua, tanah itu milik keluarga Pangkali, yaitu Yusak Pangkali.
Ketiga, berdasarkan sejarahnya ada masyarakat Ifale yang tinggal di wilayah kemiri dimana awalnya ada hubungan kekerabatan, dan tinggal di kemiri.
Keempat, masyarakat ifale tidak ada hak memiliki tanah yang ada di kemiri, tetapi hanya hak pakai saja.

“Untuk kronologisnya kata Nelvis Ibo, dalam perjalanan pada tahun 2016, 2017, dan 2018, ketika ada perencanaan Bandara Sentani hendak diperluas maka posisi puskesmas Sentani itu harus segera pindah dari wilayah bandara. Lalu Puskesmas Sentani di pindahlan di wilayah kemiri dengan luasa sekitar 1 hektar dengan nama tanah Roteria,jelasnya.

Sebelum pembangunan Puskesmas Sentani jalan, masyarakat Yahim Yobe sudah mnegajukan surat kepada pihak berwajib agar di lakukan mediasi antara Pemilih Hak Ulayat dan Pemerintah, tetapi proses itu tidak dilakukan kepolisian.

Saat cara mediasi tidak mendapat respon, suku Pangkali juga melakukan negosiasi kepada Mantan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, supaya proses pembanguan Puskesmas jangan dulu di lakukan, karena belum ada kesepakatan antara pemilih Hak Ulayat dengan Pemerintah, tetapi itu juga tidak mendapat respon.

Setelah di telusuri mengapa proses mediasi atau penyelesaian pemilik tanah dengan Pemerintah tidak terlaksana, karena ada yang menjadi benteng untuk penyerobotan tanah milik suku Pangkali, yang sekarang ini menjadi pejabat di Pemkab Jayapura.

Lalu masyarakat Yahim Yobe melakukan peradilan adat, dimana Nelvis Ibo sebagai pemuda sentani saat itu menyaksikan peradilan Adat, yang menyatakan seluruh masyarakat Adat Yahim dan Yobe menolak dengan tegad kepemilikan tanah atas nama keluarga Hikoyabi diwilayah Roteria Kemiri, dengan argumentasi adat yang kuat, akhirnya dewan adat waktu itu memutuskan bahwa tanah itu jadi milik suku yahim dan yobe.

Keputusan adat itu diabaikan oleh pemerintah, proses pembangunan berjalan terus, puskesmas itu dibangun diatas tanah bersengketa dengan luas sekitar 1 hektar.

“Saya ingin meminta kepada Pemkab Jayapura, secara khsus Pj Bupati Jayapura, bahwa keluhan masyarakat ini harap menjadi catatan penting dan harus ditindaklanjuti dan kami mendapat tanggapan balik dari pemkab Jayapura soal tuntutan tersebut, pintanya.

Ada 2 kemungkinan, kami sebagai aktivis akan membantu masyarakat adat bahwa akan meyurat kepada Presiden tentang persoalan ini,  dan kemendagri menyangkut ketidak adilan yang terjadi.
Penyerobotan terhadap hak-hak masyarakat adat yang sebenarnya harus menjadi perhatian pemerintah dan mendukung masyarakat yang lemah tetapi justru berbalik arah dan mendukung kepada pihak yang berkepentingan dalam pemerintah sendiri, Ini situasi yang buruk.

“Kami berharap, kehadiran PJ Bupati Jayapura mampu menyelesaikan tanah sengketa yabg di bangun Puskesmas Sentani, karena kami kehilangan aset besar keluarga yang di turunkan oleh generasinya sekarang, harapnya. (Imel)

banner 325x300