JAYAPURA, Jelajahpapua.com – Keondoafian Kayo Batu menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan yang dipadukan dengan penyaluran bantuan sosial di kediaman Keondoafian Kayo Pulau, Deplat Kanan, Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan dihadiri tokoh adat, tokoh pemuda, dan masyarakat adat Port Numbay ini bertujuan memperkokoh persatuan dan kesatuan mulai dari tingkat kampung.
Keondoafian Kampung Kayo Batu menyalurkan paket sembako bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk kedua kalinya kepada masyarakat adat setempat.
Ondoafi Kampung Kayo Batu, Alex Pui, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi formal. Melainkan sebagai upaya nyata menumbuhkan semangat kebersamaan, kepedulian, dan cinta tanah air di level akar rumput. Lalu sebagai bentuk komitmen kita sebagai masyarakat adat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan yang dimulai dari kampung.
Ia menekankan bahwa nilai-nilai nasionalisme tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Salah satunya dengan mempererat solidaritas antarwarga dan berkontribusi menjaga ketertiban lingkungan kampung.
“Kami menyadari bahwa wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalis merupakan dasar dari kemajuan bangsa. Ketika masyarakat memiliki nilai kepedulian yang tinggi, maka akan menumbuhkan sifat kekeluargaan yang dapat mempererat persatuan,” terangnya.
Alex juga menyoroti pentingnya pendidikan nilai nilai kenangsaan bagi generasi muda, sebab generasi muda yang melanjutkan membangun Tanah Papua menjadi lebih baik.
Ia berharap Kampung Kayo Batu dapat menjadi teladan bagi kampung-kampung lain di Papua dalam menjaga nilai persatuan dan kesatuan.
Sementara itu, Ketua Barisan Merah Putih (BMP) RI Kampung Kayu Batu, Thomas Makanuay, menyampaikan, wawasan kebangsaan bukan sekadar pengetahuan, melainkan cara pandang dan sikap hidup yang mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk. Kita terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Namun di atas semua perbedaan itu, kita dipersatukan oleh Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” kata Thomas.
Ia mengingatkan bahwa masyarakat saat ini menghadapi berbagai tantangan seperti penyebaran berita bohong (hoaks), perpecahan karena perbedaan pandangan, serta menurunnya semangat kebersamaan.
“Oleh karena itu kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengingatkan kita semua bahwa Indonesia akan kuat jika masyarakatnya bersatu,” tegasnya.
Thomas menyerukan agar kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan, memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, serta meneguhkan komitmen terhadap NKRI.
“Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan, mendukung pembangunan, dan menolak segala bentuk kekerasan atau paham yang memecah belah bangsa,” katanya.
Warga Kampung Kayo Batu, Sarah Pui, mengapresiasi perhatian pemerintah pusat melalui kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun kampung mereka terletak di tengah kota, kondisinya masih tergolong tertinggal.
“Saya sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Kegiatan ini ke depan bukan hanya sampai di sini, tapi saya berharap untuk berlanjut karena di dalam kampung ini banyak generasi muda,” ujar Sarah.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan, terutama untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak muda di kampung tersebut.
Hal yang sama juga di sampaikan, Deky Morin, warga lainnya, menyampaikan terima kasih atas bantuan sosial yang diberikan.
“Bantuan bansos dari Bapak Presiden sangat membantu kami masyarakat, terutama pemuda-pemudi bahkan orang tua di sini,” kata Deky.
Ia menilai kombinasi antara sosialisasi wawasan kebangsaan dan penyaluran bantuan sosial dari kampung ke kampung merupakan program yang baik.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah membantu kami dan juga menyelenggarakan sosialisasi kebangsaan seperti ini,” pungkasnya. (Mofu)

















