Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com-
Adanya Seruan aksi demo yang dilakukan sejumlah pihak di wilayah Papua pada tanggal 12 Juli 2023, Seruan Aksi Damai mendukung keanggotaan penuh West Papua (ULMWP) di Melanesian Spearhead Grup (MSG), mendapat penolakan tegas dari Masyarakat Adat Tabi di Kabupaten Jayapura.
Ondofolo Sosiri, Boas Enock dalam keterangan persnya mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah Tabi untuk merapatkan barisan mendukung program yang sementara pemerintah jalankan, hal itu di sampaikan <span;>Boas Enock saat melakukan jumpa pers, Selasa (11/07/2023) Sentani.
“Diwilayah Tabi, tidak boleh ada saling sikut ,menyikut karena kami masyarakat adat tidak mengharapkan segala sesuatu yang bisa merugikan atau menimbulkan keributan terutama masalah demo ULMWP, yang terjadi di wilayah Tabi ini, bila ada masalah sebaiknya dibicarakan bersama-sama, mendapat kesepakatan bersama sama dan selesaikan dengan baik, bukan dengan demo, hormati kami sebagai Ondofolo di wilayah masing masing,” jelasnya.
Dikatakan dia, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Tabi hendaknya menghargai Ondofolo atau toko adat yang ada di daerah setempat karena mereka sebagai orang tua ditempat tersebut.
“Sebagai Ondofolo yang ada di wilatah tabi, selalu menghargai masyarakat datang dari wilayah manapun baik dari luar Papua, dan juga dari daerah lain dari papua yang bukan dari Masyarakat Tabi. Kami semua menghormati masyarakat yang tinggal di wilayah kami karena ingin membangun dan hidup rukun daerah ini,” harapnya.
Hal yang sama juga di sampaikan Ondofolo Putali, Neles Monim dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Tabi agar tidak ikut-ikutan dalam aksi demo, dan tidak mudah terprovokasi, terlebih menjelang dilakukannya pelantikan MRP, baik kota jayapura, kabuoaten jayapura, kabuoaten keerom, kabupaten sarmi dan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Papua.
“Yang ada di wilayah Tabi kita harus berpikir lebih maju membangun karena kita ada di pusat kota. Seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Tabi terlebih kita di era otsus yang sudah diberikan kebijakan untuk membangun daerah Papua,”ungkapnya.
Neles Monim memyatakan sekarang ini bukan lagi jamannya menyelesaikan persoalan dengan cara demo, di era otsus ini pemerintah sudah memberikan kepercayaan di setiap daerah masing- masing untuk membangun wilayahnya seperti, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, begitu juga dengan Provinsi Papua.
“Kami meminta kepada masyarakat tidak melakukan aksi demo di wilayah Tabi, karena ini daerah untuk membangun, bukan daerah demo,”tegasnya.
“Aktifitas masyarakat tidak boleh macet, kita perlu bangun ekonomi, jangan karena letidakpuasan dari beberapa pihak, mengganggu segala aktifitas masyarakat, bahkan menyebabkan kerugian besar.
Jangan kita mengeluarkan biaya demo yang tidak memberi hal postif, kita mencederai, dan sesama kita saling ribut.
Neles minta kepada beberapa kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah Tabi agar saling menghargai dan mari sama-sama membangun Papua terlebih di wilayah tabi,”ujarnya.
Hal yang sama juga di sampaikan, Aktivis Pemuda di wilayah Tabi, Emond Karuway menghimbau kepada pemuda yang ada di wilayah Tabi untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri, melakukan tindakan prakmatis, dan mengarah pada kegiatan yang tidak mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri.
“Tak hanya itu dia juga mengajak teman-teman yang saat ini sedang menempuh pendidikan, untuk tetap melanjutkan sekolah dan berjalan pada jalurnya. Bagi teman yang melaksanakan ekonomi membangun keluarga dan lainnya tetap melakukannya, karena kita punya jutuan yang satu, yaitu membangun kabupaten jayapura, provinsu papua untuk lebih baik lagi,” tuturnya.
Jika kita mendengar akan dilakukan aksi demo yang menolak atau mencoba menggagalkan pengumuman anggota MRP yang sudah melalui seleksi, hal itu merupakan suatu kekeliruan, karena orang orang yang lulus menjadi MRP adalah mereka yang sudah mengikuti seleksi, dan tim yang kerja adalah mereka yang memiliki kemampuan, jelasnya.
“Apabila dalam hasil tersebut, dengan era keterbukaan informasi untuk kita bisa menyampaikan dengan cara cara yang baik dan tidak dengan aksi demo yang berpotensi memgganggu keamanan,”Tutupnya. (Imel)