Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com – Sijago merah kembali menghanguskan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jayapura yang berada dalam Kompleks Perkantoran Bupati Jayapura. Terbakarnya kantor kemenag, Jumat, (01/09/2023), sekitar pukul 23.00 WIT.
Ketua PPM Kabupaten Jayapura, Nelson Ondi menyoroti sistem pengamanan di lingkungan kantor pemerintahan sangat lemah menyikapi peristiwa kebakaran yang berulangkali terjadi, perlu kita jadikan perhatian serius, hal itu di sampaikan Nelson saat di wawancara, Sabtu (02/09/2023).
Peristiwa kebakaran pernah terjadi di Kantor Bappenda Kabupaten Jayapura beberapa tahun lalu, yang sampai hari ini belum tuntas. Kemudian yang kedua, tiba-tiba fasilitas umum terbakar yaitu Pasar Pharaa Sentani, terus masuk lagi ke Kantor KPU, Radio Kenambai umbai, Kantor Perpustakaan dan Kantor Arsib Kabuoaten Jayapura yang bersamaan.
Sangat perlu perhatian serius serta lakukan evaluasi total sistem pengamanan di wilayah kantor bupati jayapura, dalam hal ini Satpol PP perlu dievaluasi total,” ucapnya. Pihaknya pun meminta agar pengamanan di Kompleks Perkantoran Bupati Jayapura di berikan saja kepada pihak TNI-Polri.
“Kita haris paham, kantor bupati jayapura adalah obyek vital negara, maka kantor pemerintahan harus dijaga, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 nanti,” jelasnya.
“Dengan kejadian yang berulang kali perlu di evaluasi total untuk pengamanan di Kantor Bupati Jayapura, terlebih juga sistem keamanan di kediaman dinas (Pj) Bupati Jayapura harus dirombak total.
Jangan sampai ada indikasi atau merongrong kepemimpinan dari pemerintahan Pj Bupati Jayapura, sehingga sistem keamanan di kediaman dinas juga harus diambil alih TNI-Polri. Ondi juga mengingatkan, pihaknya beberapa waktu lalu pernah menyampaikan di media terkait anggaran keamanan di Kabupaten Jayapura perlu ada penambahan untuk mencegah hal-hal ini.
“Kami melihat bahwa sistem keamanan dari Satpol PP di kanto bupati jayapura tidak mampu, untuk menjamin keamanan di lingkungan kantor pemerintahan.
Dari berita yanga saya baca di beberapa media, mengaku oknum orang Pemda maupun oknum Satpol PP, yang menahan, melarang maupun mengintimidasi secara verbal teman-teman pers untuk meliput kebakaran di Kantor Kemenag Kabupaten Jayapura. “Ada apa, ini jadi pertanyaan besar, mengapa ada oknum melarang pers meliput kejadian terbakarnya kantor Kemenag,”tegasnya.
Tidak hanya menyoroti sistem pengamanan, Ondi juga menyoroti soal petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Jayapura. Menurutnya, keterlambatan petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang tiba di lokasi kebakaran, lalu kurang memadainya peralatan Damkar, menjadi sorotan akan kinerja yang tidak efektif.
“Kami meminta kepada pak Pj Bupati Jayapura untuk mengevaluasi dan memindahkan kantor Damkar.
Karena kami juga sudah mendapat informasi dan kami melihat sendiri, bahwa tempat (kantor) itu menjadi sarang penyamun, terkadang dipakai untuk sarana orang pesat miras. Sehingga itu membuat kinerja dari petugas Damkar itu harus di evaluasi dan kantornya bila perlu dipindahkan ke areal Gunung Merah untuk dirombak total,” ucapnya.
Menurutnya, Pemda Kabupaten Jayapura lambat, buktinya sampai saat ini belum terpasang CCTV di areal Kantor Bupati Jayapura.
” Jangan main-main, karena ini obyek vital negara apalagi ini menjelang pelaksanaan Pemilu. Jangan sampai ada indikasi dari kelompok-kelompok yang menyusup masuk dan memainkan peran untuk mengganggu tahapan pelaksanaan Pemilu,” tegasnya.
menambahkan lagi.
Karena permasalahan Kamtibmas ini sangat penting, juga harus menjadi prioritas aparat TNI-Polri yang diutamakan dan bila perlu di privelage kan dalam menjelang Pemilu.
“Situasi-situasi ini tidak boleh dianggap main-main dan bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Jayapura, tetapi kejadian ini sudah berulangkali. Bahkan ada tempat-tempat kejadian di wilayah Papua, yang secara nyata diklaim oleh kelompok-kelompok tertentu dengan mengeluarkan statemen, bahwa mereka yang bakar.
“Sebagai masyarakat, kita bisa menduga bahwa jangan sampai ada kelompok-kelompok tertentu yang memboncengi situasi ketika kelemahan sistem keamanan, maka bisa saja mereka lakukan aksi-aksi ini,”tutupnya. (Imel)