Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com – Ratusan Guru Honorer Ancam Demo dan Mogok Mengajar, karena tak terima dengan hasil pengumuman honorer berdasarkan keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-RB) yang telah ditempelkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura tentang penetapan kelulusan bagi honorer yang telah lolos verifikasi dan validasi untuk menjadi CPNS dan PPPK, ratusan guru mengancam akan melakukan aksi demontrasi.
Hanya saja, kali ini ancamannya bukan sekedar demonstrasi biasa, tetapi juga akan melakukan aksi mogok mengajar yang akan disampaikan dalam tuntutan mereka saat melakukan aksi demontrasi pada Rabu, 17 Mei 2023 pagi di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten qpalagi kita ini sekolah yayasan, yang tidak terima dana BOS. Lalu kita pu kepala sekolah mau bayar honor kita dengan apa?. Kita ini mengajar dengan hati dan kasih, yang mengharapkan kitong pu nasib pada hari ini kitong bisa tahu pu nama keluar, walaupun selama ini kitong pu honor tra pernah dibayar. Ternyata apa yang kitong harapkan selama ini menjadi sia-sia,” tegasnya menambahkan bahwa jumlah guru honorer mencapai ratusan lebih.
Sementara itu ditempat terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, M.KP., menyampaikan, bahwa pihaknya memutuskan untuk nama-nama honorer yang lolos verifikasi dan validasi menjadi CPNS dan PPPK ini agar ditempelkan atau diumumkan. Supaya kuota 1.000 yang diberikan kepada Pemkab Jayapura dari KemenPAN-RB ini hangus.
“Awalnya kita dorong (pemberkasan) seperti itu, semangat kita begitu. Tetapi, untuk melakukan tugas itu untuk beberapa hari ini jangan sampai kuota yang diberikan kepada kita berjumlah 1.000 itu hangus.
Karena persoalan ini kita saling tarik-menarik, maka nya ibu putuskan untuk tempelkan saja nama-nama honorer yang lolos tersebut. Supaya yang lolos dan tidak lolos bisa sama-sama lihat pengumuman nama-nama yang sudah kita tempel hari ini untuk kita kawal,” paparnya.
“Sedangkan yang belum lolos itu bisa tertampung dalam tahapan selanjutnya yang berjumlah 183 orang,” pungkasnya. (Imel)