Portal Berita Terkini Seputar Papua dan Nasional. Berita terbaru seputar Berita Nasional, Pemerintah Daerah, Dewan, Olahraga, Politik, Hukum dll
RedaksiIndeks
banner 728x90

banner 728x90

Berita  

Ini Hasil Kesepakatan Yosi Marthen Basaur Usai Bertemu Pimpinan PT. Nusantara Group

Oplus_0

Jayapura, jelajahpapua.com – Persoalan pengerusakan lahan hutan adat milik Kepala Suku kampung Sawe Suma, Johan Jasa di Distrik Unurum Guay mendapat titik terang setelah Kepala Suku Johan Jasa melalui kuasanya, Yosi Marthen Basaur menemui pemilik PT. Nusantara Group untuk menyelesaikan persoalan pengerusakan hutan milik Johan Jasa oleh PT. Nusantara Group.

Dari pertemuan serta bukti bukti yang dimiliki kuasa kepala suku Sawe Suma, pihak PT. Nusantara Group akhirnya mengetahui persoalan yang terjadi, hal itu disampaikan Yosi Marthen Basaur melalui telfon selularnya, Kamis 13/06/2024.

Marthen menjelaskan pertemuannya dengan Pimpinan PT. Nusantara Group, di kediaman Nicholas Nyoto Prasetyo di Salatiga, Jawa Tengah pada 3 Juni 2024 mendapat titik terang.

Pertemuan tersebut membahas tentang pekerjaan yang ada di Papua. Perusahaan selama ini mempercayakan kepada Oknum Anggota MRP (MO) mengenai hak hak pemilik lahan yang belum diberikan hingga saat ini.

“Dari pertemuan dengan pimpinan PT. Nusantara Group, Nicholas Nyoto Prasetyo mengatakan uang yang diminta pemilik lahan di Sawe Suma sesuai kesepakatan sudah diberikan kepada oknum MO,”ucapnya.

Yosi Marthen minta kepada PT. Nusantara Group mempertanggungjawabkan kerusakan lahan hutan 30m²×300m² yang sudah dirusak dan akan melaporkan oknum anggota MRP (MO) kepada pihak kepolisian atas pengerusakan hutan serta tidak melakukan pembayaran kepala kepala suku Sawe suma sesuai kesepakatan.

Yosi Marthen mengungkapkan, apabila pihak perusahaan ingin pekerjaan tetap dilanjutkan, dengan persyaratan MO sama sekali tidak akan terlibat pada managemen pekerjaan di kampung Sawe Suma dalam hal apapun,” tegasnya.

Pimpinan PT. Nusantara Group mengutus orang kepercayaannya, Prof Susilo untuk menyelesaikan persoalan. Namun setelah bertemu ada bentuk pengancaman yang di sampaikan MO kepada Prof Susilo dan oknum MO tidak mau keluar dari grup Nusantara Group.

Dari hasil pertemuan itu, pimpinan perusahaan akan mengubah kerjasama kontrak langsung kepada pemilik hak ulayat dan tidak melibatkan oknum MO,” ungkapnya.

Sementara itu Pimpinan PT. Nusantara Group Nicholas Nyoto Prasetyo melalui rekaman yang diterima dari pertemuan yang dilakukan di Salatiga mengatakan, akan mengganti personal yang selama ini bertanggung jawab di Papua dan melakukan survei ulang.

“Kita akan melihat potensi tambang yang ada di kampung Sawe Suma, untuk di survei ulang. Ini menjadi pengalaman bagi kami lebih detail dalam mempercayai orang, “ujarnya.

Lalu perjanjian semua harus dinotariskan, sehingga dari notaris langsung datang kelokasi lahan.
Karena memang tujuan saya meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dengan kekayaan alam yang mereka miliki.

Nicholas sudah menindaklanjuti dan membuat kesepakatan dari hasil pertemuan dengan Kepala Suku Johan Jasa melalui kuasanya, Yosi Marthen Basaur di Salatiga Jawa Tengah,” pungkasnya. (**)