Kabupaten Jayapura, jelajahpapua.com – PT Angkasa Pura I Bandara Sentani menyelenggarakan modular exercise bertujuan menguji kesiapan seluruh personil bandara dan stakeholder Bandara apabila terjadi keadaan darurat.
Pada kegiatan simulasi yang dilakukan hari ini (2/11) berupa penanganan keadaan darurat apabila terjadi kecelakaan pesawat udara di kawasan bandara.
General Manager Bandara DJJ Jayapura, Iwan Novi Hantoro menyampaikan mengatakan kegiatan itu sangat penting dalam operasional bandar udara. Sebab prioritas utama yang perlu mendapat perhatian khusus adalah aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.
Pada latihan modular exercise ini, fungsi komunikasi, koordinasi dan komando antar unit. Selain itu stakeholder bandara diuji dan dievaluasi. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam operasional bandar udara. Prioritas utama yang perlu mendapat perhatian khusus adalah aspek keamanan dan keselamatan penerbangan dikarenakan hal ini menyangkut keselamatan jiwa para pengguna jasa tambahnya.
Untuk skenario yang dilatihkan adalah pesawat Udara milik maskapai Mabruk Air tipe Boeing 737 – 300 dengan nomor penerbangan AO.023 rute Sentani-Wamena (DJJ-WMX), posisi persiapan take off di runway. Kemudian, tiba-tiba mengalami kerusakan roda sehingga pilot memutuskan abort take off, namun pesawat mengalami overshoot dan terbakar di runway Bandara Sentani.
GM Bandara Sentani mengatakan terlaksananya kegiatan modular exercise ini, tidak lepas dari kerja sama seluruh stakeholder bandara yang terlibat. Pihaknya mengapresiasi atas kerjasama seluruh stakeholder.
“Kami ucapkan banyak terima kasih atas kerjasamanya. Semoga apabila keadaan darurat benar terjadi seluruh pihak yang bertugas dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan prima
Sementara Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka menyampaikan Kegiatan modular exercise, melibatkan sejumlah instansi diantaranya Airnav Indonesia, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Jayapura, RS. Yowari, RS. TNI AU Silas Papare. Puskesmas Sentani, PMI, serta Basarnas. Juga Keadaan di lapangan dibuat menyerupai kondisi real dengan maksud untuk menguji kesigapan personel dan kesesuaian SOP. (Imel)